Hasil Wawancara dengan Tokoh Agama Islam
Dosen : Petrus Lakonawa, S,I. MR (D3706)
Anggota Kelompok
I Gusti Ayu Laksmi (2001550672) - Ketua
Michelle (2001539221) - Sekretaris
Adinda Prisilia (2001547311) - Anggota
Ariana Savira Rachmayanti (2001541674) - Anggota
Pietra Galuh Carlanindita (2001572244) - Anggota
Rana Trisha Tomo (2001568285) - Anggota
Pada hari Senin 30 Oktober 2017 pukul 16.00 WIB kami melakukan wawancara dengan Ustaz Ahmad di Mushalla Nurul Huda. Sebelumnya, kami mengontak Ustaz Ahmad melalui SMS untuk membuat janji wawancara. Sayangnya, salah satu anggota kami yaitu Adinda Prisilia (2001547311) tidak dapat hadir untuk mewawancarai karena harus mengikuti kegiatan konser UKM Bersama Dalam Musik di Universitas Bina Nusantara.
Dalam sesi ini, sebagai perwakilan Pietra Galuh Carlanindita (2001572244) dan Michelle (2001539221) yang mewawancarai. Michelle (2001539221) tetap sebagai sekretaris yang mencatat hasil wawancara. Untuk dokumentasi dilakukan oleh Ariana Savira Rachmayanti (2001541674) dan I Gusti Ayu Laksmi (2001550672). Inilah hasil wawancara kami mengenai tema pentingnya toleransi antar umat beragama.
1. Apa arti agama menurut Bapak dari pandangan agama Islam?
Agama itu adalah nasihat. Jadi apabila seseorang memeluk agama, setidaknya ia sudah memiliki sebuah nasihat yang dijalankan. Jadi agama itu adalah aturan hidup. Jika ia hidup pasti ada aturan hidupnya.
2. Bagaimana pandangan Bapak dengan agama lain yang ada di Indonesia?
Pandangan Saya mengenai agama lain semua agama itu sama saja asalnya.
3. Bagaimanakah konsep toleransi antar umat beragama yang ideal menurut Bapak?
Percaya dengan Allah. Kita harus saling tolong menolong, bantu membantu, menghormati, sopan santun dalam beragama. Karena agama itu mengatur kita.
4. Menurut Bapak apakah toleransi antar umat beragama sudah diterapkan di Negara Indonesia?
Menurut saya sudah. Karena kalau belum diterapkan kita tidak akan rukun dengan sesama, apalagi dekat dengan kampus BINUS yang banyak orang Cina nya. Kalau toleransi belum diterapkan kita akan konflik terus dengan mereka.
5. Menurut Bapak, apa yang menjadi penyebab utama rasa kebencian yang timbul dan rasa saling tidak percaya antar umat beragama?
Dalam Islam tidak diajarkan untuk saling membenci. Tetapi mungkin mereka yang saling benci salah berpikiran. Mungkin disebabkan karena tidak ada komunikasi yang jelas. Di ajaran Islam tidak dibenarkan untuk membenci agama lain. Karena apa? Karena mereka adalah saudara kita selama dia tidak membenci kita.
6. Dalam aspek apa saja toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan?
Dalam berbagai macam cara dan hal untuk bertoleransi. Yang penting tidak menyangkut Aqidah (iman). Dalam beragama itu tidak dibenarkan jika sudah menyangkut Aqidah. Misalnya Kristen sedang menjalani kebaktian, kita tidak mengganggu disitu ibaratnya. Itulah toleransi.
7.Apa sarana yang paling tepat dalam mewujudkan toleransi antar umat beragama di Indonesia?
Setiap orang harus mempunyai suatu wadah untuk menyampaikan suatu toleransi. Bisa ada di RT, RW, atau kelurahan, kalau ada sesuatu hal yang tidak baik kita harus lapor ke RT, RW atau kelurahan karena kita tidak boleh asal mencampuri urusan.
8. Bagaimana pandangan Bapak terhadap ormas yang anarkis?
Sebenarnya ormas – ormas yang anarkis itu tidak dibenarkan, baik dalam perundang - undangan maupun dalam agama. Jadi ormas itu pasti mempunyai suatu aturan, tidak sembarang. Tidak ada aturan ormas yang menentang NKRI selama ini yang saya tau. Ormas itu sebenarnya untuk mempersatukan NKRI. Kecuali gang, mereka memang suka untuk membegal.
9. Semua agama mengajarkan hal yang sama yaitu mengorientasikan tujuan hidupnya kepada Tuhan, tetapi menurut Bapak mengapa banyak ormas anarkis yang menyalahgunakan ajaran tersebut menjadi suatu hal yang salah?
Mungkin karena kita ini ada suatu hal yang kita tidak tahu dalam struktur pemerintahan. Dulu semua ormas hidup tenang – tenang saja. Baru sekarang muncul ormas – ormas yang anarkis. Karena struktur pemerintahan kita sekarang sudah tidak bagus dan tidak baik. Apa yang kita bicarakan seakan – akan bertentangan dengan pemerintah. Seperti contohnya pada saat Anies berkata pribumi, di media sosial langsung ribut. Tapi pada saat Megawati atau Jokowi yang berkata pribumi, tidak ada yang ribut masalah ini. Berarti ada suatu hal yang dalam hatinya tidak legowo. Orang pribumi bukan hanya saja orang Islam. Orang Papua, Kalimantan, dan lain - lain pun juga termasuk pribumi. Mau agama apapun semua juga pribumi.
10. Bagaimana mengatasi bila terjadi pertikaian yang diakibatkan oleh perbedaan pandangan dalam agama?
Harus melakukan suatu pengumpulan masalah. Dibalik pertikaian itu pasti ada hal yang tidak baik. Ada orang yang tidak senang kita bersatu dan ingin memecah belah kita. Siapa dibalik itu semua? Orang komunis.
11. Apa saja ajaran dalam agama Bapak dalam membangun perdamaian antar umat beragama?
Dalam membangun perdamaian antar umat agama disini kita persilahkan untuk menganut dan beribadah sesuai iman nya masing – masing. Selama itu masih dibenarkan.
12. Menurut Bapak apa saja hambatan-hambatan dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama?
Diantaranya tidak semua manusia memiliki ilmu pendidikan yang sama. Ibaratnya apabila kita mempunyai petasan kita nyalakan sumbunya langsung meledak. Jika sumbunya dipanjangkan maka akan lebih lama untuk meledak. Ada juga yang sudah dinyalakan sumbunya tapi petasannya tidak meledak. Bisa saja dalamnya tidak ada isinya atau sudah diberi air. Begitulah hidup manusia. Apabila ada suatu perbedaan jangan langsung dibawa emosi. Kita harus cari kebenarannya dulu.
13. Bagaimana cara agar umat beragama mampu memahami dan menghayati agama sebagai alat pemersatu bangsa?
Masing – masing manusia harus mendalami dan menguasai agamanya masing – masing.
14. Peran apa saja yang telah dilakukan Bapak untuk menjaga kerukunan antar umat beragama?
Mendirikan kerukunan dari anak, remaja, dewasa, dan harus diajarkan bahwa agama amanah, kejujuran, toleransi, mempertanggung jawabkan segala kelakuannya.
15. Menurut Bapak apakah tindakan yang dilakukan pemerintah sudah efektif untuk mengatasi apabila ada pertikaian antar agama?
Dari pemerintah belum 100%, karena pemerintah mencakup area luas jadi jangkauannya kecil, lebih ke pemuka agama di setiap daerah dalam menerapkan.
16. Apa pendapat Bapak mengenai kasus yg belakangan ini terjadi seperti dalam pemilu atau pilkada yg melibatkan agama?
Seharusnya, setiap manusia apabila menganut agama bukan hanya di masjid, harus ada di setiap tempat. Jika agama hanya di masjid, di tempat lain kerja korupsi, dipasar menghina orang, dan lain – lain. Agama harus ada di aspek manapun. Negara akan hancur tanpa agama.
17. Menurut Bapak apakah dengan adanya formalisasi agama (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Khonghucu) yang tumbuh di Indonesia terkadang tidak memberi peluang bagi munculnya religi asli-etnik/minoritas di indonesia?
Sebenarnya kembali pada diri masing – masing. Apakah kita beribadah? Mau tidak menjalankan agama dengan baik? Pendalaman ilmu agamanya dangkal, orang – orang melakukan pencurian, bohong, korupsi. Pelajari agama dengan baik maupun agama Islam, Katolik, Protestan, dan lain – lain.
18. Apakah agama minoritas di indonesia sering kali diabaikan hak dan toleransinya sebagai sebuah agama yang sederajat?
Menurut Islam semua agama damai pasti mempunyai hak masing – masing. Asal jangan saling merebut hak orang lain. Sebagai contohnya masyarakat rohingnya yang direbut hak nya oleh warga Vietnam.
19. Menurut Bapak adakah tindakan yang dapat dilakukan demi menanamkan tingkat toleransi tinggi sejak dini?
Toleransi harus dibekali melalui agama, bukan hanya saat dewasa saja namun ditanamkan dari kandungan. Ibu hamil tersebut harus mengajarkan dan melakukan pembagian sembako, berdamai, dan bertoleransi. Ketika besar diberi makanan halal beserta pengajaran agama yang benar sesuai dengan ajaran agama.
20. Apakah ada harapan dari Bapak yang ingin disampaikan terkait dengan topik wawancara ini?
Membangun toleransi sangat sulit dari pada membangun rumah. Tapi kalau kita membangun toleransi dari watak atau habitat seorang itu harus terus menurus. Bahkan sampai mati. Watak yang harus dibangun seperti rendah hati, sopan santun, punya kecerdasan emosional dan spiritual.
Dokumentasi :
Comments
Post a Comment